Eco-Pesantren melawan Perubahan Iklim
written by Islam and conservation
at Senin, 23 April 2012
Pada pertengahan 2008, bersama-sama para utusan pesantren yang diwadahi oleh kementrian lingkungan hidup berkumpul dan membahas kondisi kerusakan lingkungan dan peran pesantren dalam upaya penyelamatanya. Kurang lebih 100 utusan pesantren yang datang dari seluruh Indonesia, membicarakan bagiamana upaya yang telah mereka lakukan dan apa langkah kedepannya sebagai bentuk komitment penyelamatan alam. Dalam situasi ini, penulis yang juga hadir dalam envent ini melihat antusiasme para utusan, karena ternyata para ulama dan tokoh agama ini dengan menggunakan kendaraan pesantren mereka sesungguhnya telah melakukan prosess upaya-upaya penyelamatan kurang lebih 30 tahun terakhir. Sesuatu yang sangat mengejutkan. Sayangnnya, upaya-upaya ini, belum dikenali oleh mayarakat, atau sebaliknya hanya dianggap sebagai sebuah prilaku yang bukan khusus lagi, jika pesantren membibitkan pohon bernilai ekonomis dan dibagikan ke-masayrakat sekitar untuk ditanamami disekitar rumah dan pekarangan. Atau beberapa utusan pesantren juga mengatakan, bahwa mereka kadang bekerjasama dengan pesantren lain dengan berbagi sumberdaya bibit yang secara gratis diberikan, karena mengukur begitu pentingnya kayu sebagai bahan dasar yang dibutuhkan ketika menerima santri baru, sehingga lahan yang dimiliki oleh beberapa pesantren ditanami pohon Jati sebagai modal untuk memenuhi kebutuhan furniture para santri baru. Gerakan ini, sesungguhnya perlu dikenali oleh pihak-pihak terkait dalam upaya penyelamatan lingkungan unutk dikembangkan. Kita bisa bayangkan potensi yang ada ari pesantren di Indonesia, dan efek baliknya terhadap kesadaran masyarakat untuk mulai memikirkan strategi adaptasi perubahan iklim untuk pembangunan yang lestari.(rn)
[get this widget]